H. Norhin |
Dari Blauran ke Megaproyek Properti
SUKSES di bisnis megaproyek perumahan, Direktur PT Pribumi Citra Megah Utama ini, tak lantas 'lupa diri'. Dia justru banyak mengulas masa lalunya sebagai pedagang konveksi kecil di Pasar Kujajing Banjarmasin. Termasuk cita- citanya sebagai guru yang kandas, lantaran keasyikan berdagang.
Pria kelahiran Amuntai 5 Oktober 1964 yang menghabiskan masa kecil dan remaja di Anjir Serapat KM 11,5 Kabupaten Kapuas, Kalteng, ini juga mengaku 'hasil' yang dia dapatkan sekarang, bukan diraih dengan mudah dan tanpa cobaan. Atau tanpa 'orang terba ik' yang pernah dikenalnya.
H Norhin, demikian pria ini biasa disapa, mengaku sempat menimba ilmu di sekolah Pendidikan Guru Atas (PGA) Mulawarman Banjarmasin, sebelum terjun ke dunia bisnis konveksi, yang ikut membesarkan namanya.
Selain di Pasar Kujajing, pria berpenampilan sederhana tersebut juga sempat merasakan pahit - manis jadi pedagang kecil di Pasar Blauran Banjarmasin.
Menurut ayah dari 7 orang putra tersebut, karier bisnisnya di bidang konveksi sedikit beranjak membaik ketika salah seorang tokoh pedagang di Pasar Kujajing, H Taimi (Almarhum), mengajaknya pergi ke Jakarta pada medio tahun 1977.
Awalnya sebut Pak Haji, panggilan akrab H Norhin, dia agak ragu mendapatkan ajakan pergi ke Jakarta. Namun berkat desakan H Taimi (Alm), yang kala itu melihat dirinya sangat berbakat di bisnis konveksi, di samping selalu memegang kejujuran dalam berdagang, maka Norhin muda nekad berangkat ke Jakarta, dengan modal cuma Rp3 juta di tangan.
''Uang sebesar Rp3 juta itulah, yang menjadi modal saya menapak di dunia bisnis,'' tukasnya mengulas, saat ditemui Dinamika Kalimantan di kantornya di Citra Graha di Jalan A Yani Km 18 Banjarbaru, baru - baru tadi.
Dengan menumpang KM Kelimutu menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dia pun akhirnya sampai ke Jakarta bersama H Taimi (Alm), usai menempuh perjalanan darat dengan Kereta Api (KA) 'Gaya Baru'.
Di tempat tujuan, pusat perdagangan konveksi terbesar di Jakarta, yakni Tanah Abang, H Norhin pun kala itu langsung diperkenalkan satu per satu dengan pedagang besar konveksi oleh H Taimi (Alm).
Malah, yang tak pernah dia lupakan, H Taimi (Alm) setiap menemui pedagang langganannya selalu berucap, ''Ini anak ku (maksudnya H Norhin, red), bila dia datang lagi kesini tolong dilayani dengan baik, dan kalau perlu {{dihutangi}}. Aku jaminannya,'' ungkap Pak Haji menirukan ucapan H Taimi (Alm) kala itu.
Dari keberaniannya ke Jakarta itulah, yang kemudian membawa nama H Norhin menjadi salah seorang pedagang konveksi besar di Pasar Kujajing.
Namun baru saja sukses, ujian dari Allah SWT tiba - tiba menimpanya. Pasar Kujajing mendadak dilalap si 'jago merah', hingga aset ratusan juta rupiah ludes seketika dilalap api.
Kesedihan pemilik Kota Citra Graha di Jalan A Yani Km 18 Banjarbaru inipun bertambah, lantaran saat itu juga dia masih memiliki hutang sebesar Rp60 juga dengan pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta. ''Terus terang saya sempat {{shock}} kala itu,'' ucap H Norhin.
Tapi pertolongan Allah SWT segera menghampirinya, sebab tak lama kemudian sejumlah pedagang di Tanah Abang tiba - tiba menelpon dengan memintanya datang ke Jakarta untuk mengambil modal dagangan, dan tanpa harus membayar seperser pun.
Berkat kepercayaan besar pedagang dari Tanah Abang itulah,H Norhin kembali terlihat menjajakan dagangan di penampungan pedagang Pasar Kujajing. ''Nah, setelah 7 bulan kemudian di pasar penampungan, hutang sebesar Rp60 juta dapat saya lunasi, dan saya sudah punya modal kembali dalam berdagang,'' kenang Pak Haji.
{[Pioner Sasirangan]}
Selengkapnya silakan liat di epaper.....
Kapan saya bisa seperti Beliau..... mantaab
BalasHapus